Selasa, 04 Desember 2012

Story Of Tian: PART 11

Story Of Tian: PART 11: UJIAN MENAHAN BOKER

PART 11


PART 11
UJIAN MENAHAN BOKER


Sesuai sama judul diatas, kali ini gue mau sedikit berbagi rasa sama kalian semua, biar kita disini sama-sama ngerasain rasanya ujian menahan boker. Kenapa gue bilang gitu, soalnya hari ini tepat hari dimana gue ngejalanin ujian praktek ngajar yang berasa kaya ujian nahan boker. Kalo nahan boker mah kita tuh jadi keliatan gugup, keringet dingin, muka gelisah, bicara terbata-bata, dan gerak motorik yang sangat hati-hati sekali, salah sedikit bisa-bisa orang yang ada di depan kita jadi kena bokernya gara-gara salah gerakan sedikit. Ibarat peribahasa yang barusan muncul di otak gue dan trully original, yaitu begini kira-kira bunyinya “Seperti Boker di Daun Talas, apa daya masuk ke gelas”. Jadi ceritanya tadi gue tuh lagi ujian, dimana gue harus berhadapan dengan bocah-bocah setengah jadi, ditambah 3 orang malaikat penguji(baca : Dosen penguji) yang duduk di baris belakang sambil nempel di tembok. Mereka semua tuh udah bikin gue bener-bener berasa jadi topeng monyet lagi mondar-mandir nyari uang receh. Keringet, ludah semuanya campur aduk sama aroma tubuh yang kebetulan belum sempet gue mandiin tadi pagi, so jadilah gue seekor monyet setengah manusia berseragam sambil ngutak-ngatik gadged yang hanya dengan sekali pencet semua masalah beres.

Hampir satu jam setengah gue bercuap-cuap di depan kelas sambil menyampaikan sabda sang penerbit buku yang semalem gue baca, dan temanya itu tentang gunung api. Muka tegang dicampur sama muka jelek jadinya ya...bisa kalian bayangin lah.., udah gitu pas mau ujian, gue dateng kesiangan padahal udah begadang, tapi tetep aja kesiangaan dan itu bikin gue jadi makin kacau, materi pelajaran mendadak buyar, pandangan kacau, dan jalan tidak beraturan dan itu lebay. Mungkin ada diantara kalian yang ngalamin hal serupa kaya gue meskipun tampang ga serupa, tapi gak apa-apa itu berarti gue langka. Balik lagi ke ujian, jadi selama gue bercuap-cuap, selama itu pula 3 malaikat yang duduk di kursi kosong di baris belakang ternyata udah menguap-nguap, entah bosen, entah emang beneran ngantuk, apa emang gak ngerti sama yang gue omongin. Sempet sesekali ada siswa yang nanya ke gue soal materi, tapi yang gue heran kenapa nanyanya susah? Padahal udah gue suruh ngasih pertanyaan yang gampang, biar gue bisa jawab dengan tingkat kepercayaan diri tinggi, tapi yang ada malah gue jawab dengan tingkat kemaluan yang lemas. Gue bingung harus jawab apa, soalnya sama pertanyaannya aja gue udah lupa apalagi sama materi pelajarannya. Tapi gue beruntung masih bisa ngasih materi yang cukup bisa dicerna dengan akal sehat, dan siswa pun senang, dan 3 malaikat penguji pun sedikit lebih tenang.

Tanpa gue sadari, ternyata waktu ngajar gue udah mau abis, dan disaat itulah gue lolos dari ujian menahan boker dan bebas boker sesuka hati. Gue udah lega abis ngeluarin segenap kemampuan yang gue punya demi keberhasilan ujian itu, dan disini gue mau ngucapin terima kasih buat semua siswa-siswi yang dengan semangat udah merhatin materi yang gue kasih tanpa ribut sedikitpun. Dan gak lupa gue juga mau berterima kasih buat 3 malaikat penguji yang udah setia menemani gue menahan boker di kelas, dan juga udah setia merhatiin gue bercuap-cuap sambil menguap-nguap, tapi itu gak masalah, yang penting beres dan yang penting lulus ujian. Sekali lagi, yang penting beres dan yang penting lulus ujian, dan mungkin itu jadi ujian menahan boker gue yang pertama, dan nantikan ujian menahan boker gue yang berikutnya nanti pas sidang wisuda. Buat kalian yang baca tulisan ini, dan besok kalian akan ujian, gue saranin mending boker dulu sebelum ujian, sebelum kalian boker pas ujian. Semoga kalian lulus ujian menahan boker, dan semoga kalian gak ngalamin kaya yang gue alamin dan gue terjemahkan kedalam sebuah kalimat peribahasa yang berbunyi :

 “Seperti Boker di Daun Talas apadaya masuk ke gelas”.

“Selamat siang selamat berakhir rabu, tetap semangat jangan lupa boker”.

Bandung, 28 November 2012

Atas nama pribadi


Senin, 22 Oktober 2012

Story Of Tian: PART 10

Story Of Tian: PART 10: PART 10 MENYATUKAN PENGALAMAN DAN ILMU ITU TERNYATA MENGASYIKAN                 Mungkin diantara kalian sering berfikir buat apa sih...

PART 10


PART 10
MENYATUKAN PENGALAMAN DAN ILMU ITU TERNYATA MENGASYIKAN

                Mungkin diantara kalian sering berfikir buat apa sih kita belajar?, dan buat apa sih kita pergi ke tempat-tempat yang menurut kita itu sebenernya biasa, dan malah tempat itu kadang sering dikunjungi oleh banyak orang, mungkin hanya beberapa orang aja yang berfikir ke arah sana, namun tak jarang juga ada yang berfikir dan bertanya kenapa sih kita harus rela bangun pagi, dan kadang kesiangan cuma untuk duduk di dalam kelas dalam durasi yang diperkirakan hanya 1-2 jam saja, dan mungkin selama waktu berjalan, ada beberapa diantara kita yang hanya sekedar duduk sambil sesekali memainkan Handphone hanya untuk sekedar bales SMS dari temen, atau malah hanya untuk sekedar melihat Notif  yang muncul di kolom pemberitahuan di situs jejaring sosial yang saat ini sedang diminati oleh masyarakat, terutama kawula muda masa kini yang erat banget sama situs jejaring sosial tersebut, sampai-sampai mereka cenderung lebih paham akan fitur-fitur yang ada didalam situs tersebut, ketimbang fitur-fitur yang ada di dalam modul kuliah yang sering mereka bawa namun jarang mereka baca, karena mereka udah terlalu sibuk dengan isi Handphone mereka, dan itu nyata adanya. Ya, itulah sebagian kecil gambaran dari potret kehidupan yang sedang kita jalani sekarang, dan kalian tidak perlu memandang hal tersebut sebagai sesuatu yang negatif, karena kalau hal tersebut tidak ada, mungkin hidup ini akan terasa kaku, dan cenderung membosankan.

                Yang tadi itu mungkin hanya sedikit intermezzo dari sekian banyak rutinitas yang udah kita jalani dari hari kehari, dan tentunya sangat menyita waktu kita yang sangat terbatas. Kalau kita bicara soal waktu yang terbatas, dimana kita harus belajar, dan sesekali kita juga harus merefresh otak kita yang saat ini mungkin udah hampir gak sinkron dengan keadaan tubuh kita. Sebenernya ada cara yang menurut saya itu sangatlah mengasyikan, dimana kita bisa melakukan dua kegiatan secara bersamaan dalam waktu yang bersamaan pula, sehingga waktu yang terbatas ini dapat dimanfaatkan secara maksimal, dan tentunya akan memberikan keseimbangan antara kebutuhan jasmani dan rohani kalian, dan keseimbangan itulah yang kita butuhkan saat ini.

                Terus, cara yang seperti apa sih yang bisa memberikan keseimbangan itu?, kalian tidak akan tahu sebelum kalian mengalaminya, mungkin jawaban ini yang akan menjnawab pertanyaan itu, karena cara ini bisa dibilang suatu hal yang terjadi tanpa kita sadari sudah kita alami dalam setiap aktivitas. Pernah gak kalian berfikir ketika kalian sedang berjalan santai di sore hari, dan kalian melihat di sekitar kalian, dan tiba-tiba kalian melihat ada  daun yang jatuh dari pohon dan saat itu kalian menyadarinya dan sempatkah kalian berfikir kenapa daun itu bisa jatuh? Dan kenapa jatuhnya itu selalu kebawah?, mungkin ada beberapa yang sempat berfikir seperti itu, dan selebihnya mungkin hanya menganggapnya sebagai suatu hal yang lumrah. Kalau kalian ingat akan pelajaran fisika, mungkin kalian bisa langsung menjawab kenapa daun bisa jatuh, karena ada hukum Gravitasi, dan ilmu itu telah kalian pelajari sewaktu duduk di bangku SMP dulu. Dan pernahkah kalian mengamati dan bertanya kenapa air danau atau sungai itu memiliki warna yang berbeda?, kenapa air laut itu biru?, kenapa bentuk gunung itu berbeda? Ya meskipun secara umum, bentuk gunung itu cenderung sama, dan kenapa saya bertanya seperti ini?, pernahkah kalian bertanya seperti ini?, tentu hanya sedikit yang bertanya.

                Kalau kalian udah menyadari itu semua, kalian pasti berfikir bahwa di setiap kita melakukan aktivitas, ternyata ilmu pengetahuan itu selalu mengikuti kita, mereka diciptakan oleh tuhan untuk selalu berada di sekeliling kita, dan kita harus mencari ilmu itu sendiri, tentunya melalui proses yang tidak cepat, kita harus belajar di sekolah, dan kita harus membaca buku tentang ilmu-ilmu yang ada, dan telah dibukukan oleh beberapa orang yang sebelumnya sudah menyadari keberadaan ilmu-ilmu tersebut, dan ternyata kalau kita sudah menyadarinya juga, hal itu akan sangat mengasyikan, karena setiap kita pergi ke suatu tempat, kita akan semakin bertambah cerdas, karena kita udah bisa menyatukan antara ilmu dan pengalaman yang secara gak langsung udah melengkapi kebutuhan jasmani dan rohani kita.

                Kalau bicara soal pengalaman, pasti ada diantara kalian yang punya pengalaman lebih yang belum dialami oleh semua orang. Dan lewat pengalaman itulah kita akan mengetahui segala hal yang ada di sekeliling kita. Dan kalian harus selalu ingat bahwa pengalaman itu adalah guru yang paling berharga, sebab tanpa adanya pengalaman, seorang bayi tidak akan bisa berjalan, dan tanpa pengalaman pula, saya tidak akan bisa menulis seperti ini, dan kalian tidak akan bisa mengerti tentang setiap kata yang tertulis disini kalau kalian sebelumnya belum belajar membaca dan menulis, dan itu semua bisa terjadi setelah kita belajar dari pengalaman. Dan lewat pengalaman lah kita dikenalkan dengan ilmu pengetahuan, kalau kita bisa menyatukan keduanya, tentu itu akan sangat mengasyikan, disamping kita tidak akan merasa jenuh, karena harus selalu membaca buku, dan harus selalu duduk di kelas untuk belajar, justru kita akan merasa sangat bebas dan senang kalau kita bisa menyiasati itu semua lewat kegiatan belajar sambil bermain, tidak perlu jauh-jauh, cukup bermain di lingkungan sekitar kita saja itu sudah cukup memberikan kita pengetahuan tambahan, dan pastinya kita akan mendapatkan pengalaman baru yang nantinya akan kita ceritakan ke teman-teman, atau bahkan ke anak cucu kita nanti.

                Sebenernya inti dari tulisan ini apa? Mungkin kalian akan bertanya lagi setelah membacanya, dan saya akan menjawab, intinya saya hanya ingin mengajak kalian untuk mulai menerapkan kembali sistem belajar sambil bermain, sebelum kalian merasa jenuh dan malas untuk belajar, dan pada akhirnya kalian akan menyesal, karena terlalu serius dalam belajar, dan memaksa otak kalian untuk bekerja keras tanpa memberikannya waktu untuk beristirahat sejenak untuk kembali singkron dengan keadaan tubuh kalian yang membutuhkan sedikit kesegaran lewat kegiatan bermain. Kalau itu terjadi, mungkin kalian hanya kaya akan ilmu, tapi miskin akan pengalaman, dan itu sangat disayangkan. Oleh sebab itu, mari kita bermain sambil belajar, sebab dengan bermain, kita juga sudah belajar, belajar mengenal lingkungan, dan belajar mengenal siapa diri kita sebenarnya, dan untuk apa kita dilahirkan sampai nantinya kita akan dipanggil kembali, dan nantinya hanya ilmu dan pengalaman saja yang akan jadi bekal kita dalam menjalani kehidupan. Hanya dua hal itu saja, tidak lebih.

Senin, 24 September 2012

Story Of Tian: PART 9

Story Of Tian: PART 9: PART 9 RASANYA NGAJAR TUH…. Sekarang hari minggu, tepatnya tanggal dua puluh tiga bulan sembilan dua ribu dua belas, waktu yang tepa...

PART 9


PART 9
RASANYA NGAJAR TUH….

Sekarang hari minggu, tepatnya tanggal dua puluh tiga bulan sembilan dua ribu dua belas, waktu yang tepat buat males-malesan sambil manfaatin waktu yang terbatas diantara kesibukan yang menyita waktu. Dan sekarang juga waktu yang tepat buat gue nulis lagi, setelah sekian lama jari-jari tangan ini gak sempet buat menggerayangi tombol-tombol keyboard yang mulus ini, dan mungkin otot-otot yang ada di masing-masing jari di tangan gue ini udah mulai kendor, gak sekuat dulu, karena sekarang gue udah mulai sibuk ngejalanin tugas suci dari kampus tempat gue kuliah. Sebenernya bukan tugas suci, melainkan suatu keterpaksaan buat gue ngejalanin syarat terakhir sebelum gue mulai nyusun skripsi. Tugasnya sih simpel, sesimpel namanya karena udah disingkat, jadi simpel. Jadi nama tugasnya itu PLP (setelah disingkat), jadi PLP disini tuh bukan singkatan dari ”Program Latihan Pembantu” ataupun “Pembantu Lupa Pulang”, melainkan singkatan dari “Program Latihan Profesi”. Sesuai dengan namanya, jadi sebelumnya gue pernah cerita di tulisan gue yang sebelumnya kalo gue sekarang kuliah tingkat akhir, dan gue kuliah di jurusan Pendidikan Geografi. Karena ada embel-embel pendidikan itulah gue sekarang harus ngejalanin syarat buat nyusun skripsi, yaitu ngejalanin PLP itu sendiri, tapi gue gak sendirian, gue ngejalaninnya bareng temen-temen gue yang sekarang juga lagi ngejalaninnya tapi bedanya gue angkatan 2008, sedangkan mereka angkatan 2009, miris yah, harusnya gue udah lulus. Oke kita tunda dulu kelulusan, jadi sekarang gue dan mereka harus ngejalanin praktek ngajar di SMA yang ada di Bandung. Dan gue sekarang harus menjelma sebagai seorang guru yang harus bisa digugu dan ditiru. Kalo inget kata GURU, gue jadi inget waktu gue masih SMA dulu, dan sekarang gue mau sedikit ngajak kalian buat balik lagi ke masa lalu, jadi gue mau ngajak kalian buat “Time Travel”1.

Putih abu-abu

                Sekarang kita udah sampe di pertengahan tahun 2005 menuju ke tahun 2006, dimana pada waktu itu gue masih pake seragam putih abu-abu dan duduk di bangku SMA yang penuh coretan, dimana di tingkatan tersebut kita lagi bandel-bandelnya. Gue jadi inget waktu itu gue pernah diajar sama seorang guru muda, entah dia lagi praktek apa emang lulusnya kecepetan, jadi masih muda udah ngajar. Dan waktu itu juga kenakalan remaja pun dimulai. Karena dia masih muda, jadi anak-anak seusia gue pada waktu itu pun menganggap dia sebagai kakak, bukan sebagai guru, dan perlakuan yang kami berikan pun layaknya seorang adik ke kakaknya, mungkin bisa dibilang gak sopan. Singkat cerita waktu itu gue sama temen-temen emang sering ngobrol waktu belajar di kelas, jadi lebih sering merhatiin temen gue daripada merhatiin guru yang mungkin waktu itu mulutnya udah penuh busa, bukan karena O.D2, melainkan karena terlalu asik bercuap-cuap tanpa menghiraukan perhatian murid-muridnya yang sama sekali gak merhatiin dia. Dan karena dia mungkin udah gak tahan dengan semua itu, dia mutusin buat gak ngajar lagi, dan kami pun menanggapinya biasa saja, dan menganggap itu semua bukan masalah. Itu tadi waktu duduk di bangku kelas 1 menuju ke kelas 2, dan sekarang ceritanya udah duduk di kelas 3, dimana waktu itu gue sama temen-temen masih aja usil, mulai dari bolos pelajaran, karena lebih memilih duduk di kursi kantin yang udah mau patah ketimbang duduk di kursi kelas yang emang udah ada yang patah. Selain bolos pelajaran, kita juga sering banget isengin jam dinding yang ada di deket tempat piket guru, dan si jam itu kita percepat waktunya, dan kita geser jarumnya, iseng memang, tapi itulah indahnya masa putih abu-abu. Tapi itu semua belum berhenti di jam dinding, masih ada lagi keisengan yang kita lakuin, terutama yang gue lakuin dan gue jadi inget kalo gue dulu pernah iseng ke guru gue. Pak sukoy namanya, mirip kaya nama pesawat, tapi bedanya dia ga punya sayap, dia cuma punya kabinnya aja, yang gak lain adalah perutnya yang gede kaya kabin pesawat. Hehe… jadi itulah kenapa gue sama temen-temen manggil di dengan sebutan sukoy, yang sebenernya nama dia itu tuh pak Sukoyo. Orangnya gemuk, terus kalo tiap abis ngasih materi dia suka nyuruh kita buat ngerjain LKS3, dan terus dia tidur. Dan gue, lebih memilih buat ngerjain dia ketimbang ngerjain LKS. Waktu dia tidur, temen gue gak sengaja bawa Handycam, yang pada waktu itu udah jadi barang yang cukup mewah dikelasnya. Dan disanalah kenakalan pun terjadi lagi, dan gue lah pelakunya. Jadi waktu itu gue pinjem kamera temen gue itu buat mengabadikan gambar si pak sukoy yang lagi asik tidur sambil sesekali merekamnya, dan sialnya, waktu itu dia gak terlalu pulas tidurnya, jadi waktu gue mulai motret dia, dan selanjutnya merekam aksi tidurnya, tiba-tiba dia bangun, dan gue pun tersipu malu. Tapi yang bikin gue heran, dia sama sekali gak marah, dia malah pengen liat hasil jepretan dan hasil rekaman dari kamera amatir seperti gue ini. Dia cuma manggil gue dengan sebutan “semprul”4, dan sebutan itulah yang melekat di diri gue setiap pelajaran dia. Gue sedikit ngerasa gak enak dan ngerasa bersalah sama dia, tapi untungnya dia baik, jadi gue sedikit lega. You’re the best teacher sir, and I’m proud of you.

Pengalaman jadi guru

                Oke sekarang kita udah balik lagi ke tahun 2012, dimana sekarang gue harus siap ngalamin hal yang sama kaya yang dialamin sama guru-guru gue waktu SMA dulu. Dan sekarang gue ngerasain pengalaman jadi guru, dan itu tuh ternyata warna-warni sekali yah, ada suka dan dukanya juga, mulai dari terpaksa harus rela bangun pagi sampe rela buat diketawain sama murid-murid, entah karena apa, tapi itulah rasanya jadi guru, dan waktu pertama kali gue mulai ngajar di Angkasa, gue akui ternyata gak gampang buat jadi guru. Tangan sama kaki gemeteran, lidah berasa kaku, keringat berasa kaya abis diguyur air se-ember, tampang udah gak karuan, ditambah lagi ada guru asli yang ngawas selama ngajar, dan ditambah dengan murid-murid yang seolah-olah gue lagi ngajar si “gue” versi SMA dulu, dan itu semua gue alamin sekarang. Oya, tadi gue sempet bilang kalo gue sekarang ngajar di Angkasa, tapi bukan berarti gue beneran ngajar di Angkasa, melainkan di SMA Angkasa, tepatnya di deket Lanud Husein Sastranegara (kalo gak salah ngetik), di Kota Bandung, dan gue disuruh ngajar kelas X (sepuluh). Kalian tau kan kalo anak seumuran segitu lagi tengil-tengilnya, soalnya mereka lagi ada di fase transisi dari SMP ke SMA, dari bocah menuju remaja. Dan itu semua udah jadi sarapan gue tiap ngajar disana, dan harus gue jalanin selama 3 bulan, dan rasanya tuh gue pengen banget cepetin si jam dinding lagi biar gue cepet pulang ke tempat kost. Kalo inget itu semua gue jadi ngerasa kalo karma itu beneran ada, dan sejarah pun akan terulang kembali, dan sekarang gue ngalamin itu semua, tapi gue gak nganggep itu semua sebagai karma, melainkan sebagai warna lain yang mewarnai kehidupan gue sekarang, dan gue jadi ngerasa tertantang buat menjadi seorang guru (sementara) yang siap buat mencerdaskan generasi-ggenerasi penerus gue kelak, dan itulah tantangannya dan itu pula kenikmatan yang akan gue rasain dari sekarang sampe 2-3 bulan kedepan.

Mau jadi guru apa engga?

                Kalo ada pertanyaan kaya gini, mungkin gue akan jawab gini “hmm, gimana yah…pikir-pikir dulu kayanya, gue belum siap lahir dan batin nih..masih pengen bebas”. Mungkin itu yang bakal gue bilang kalo ada yang nanya kaya gitu, sama halnya kaya ditanya “mau nikah kapan?” atau “mau wisuda kapan?” dan sebagainya. Tapi 1 hal yang gak akan gue lupakan yaitu gue cuma mau bikin mereka cerdas, gak peduli mereka mau merhatiin apa engga, gak peduli mereka mau ngetawain gue apa engga, dan gak peduli gue mau ngajar apa engga, yang penting gue mau melakukan tugas mulia ini sebagai seorang pahlawan tanpa tanda jasa yang saat ini nasibnya kurang beruntung, karena guru di Indonesia itu masih belum dihargai, dan gak heran kalo bangsa ini bisa dibilang bangsa yang gak bisa menghargai apapun, termasuk gue, dan gue akui itu semua adalah realita kehidupan yang ada di bumi, bukan cuma di Indonesia aja, tapi di negara lainpun mungkin sama ceritanya kaya di Indonesia. Dan itu kenapa gue gak betah jadi warga negara Indonesia, tapi gue tetep cinta Indonesia, tanah dimana gue dilahirkan, dan mungkin juga jadi tanah tempat gue dimakamkan kelak. I’m proud to be Indonesian.
Cheers :D


Daftar Istilah :
(1) : Istilah asing yang berarti perjalanan lintas waktu, (2) : singkatan dari istilah Overdosis, (3) : singkatan dari Lembar Kerja Siswa, (4) : panggilan sayang buat gue dari guru gue dan gue gak tau artinya.

Jumat, 20 Juli 2012

Story Of Tian: PART 8

Story Of Tian: PART 8: PART 8 BUAH VS ROBOT VS AL4Y, ANTARA BRAND, SISTEM OPERASI, DAN SISTEM KERJA OTAK. Hallo masboss, jumpa lagi kita di bulan yang ...

PART 8


PART 8
BUAH VS ROBOT VS AL4Y,
ANTARA BRAND, SISTEM OPERASI, DAN SISTEM KERJA OTAK.


Hallo masboss, jumpa lagi kita di bulan yang penuh berkah ini, sebelumnya gue mau ngucapain selamat melaksanakan puasa buat kalian umat islam dimanapun kalian berada, semoga puasa tahun ini semakin baik dari tahun-tahun sebelumnya, buat yang baru belajar puasa, tetap semangat, jangan mudah nyerah, kalo nyerah ya boleh buka, tapi harus ngumpet-ngumpet makannya, biar gak ketauan sama orang, dan buat yang udah sering puasa, pasti udah pada kuat dong puasanya, apalagi kita dari kalangan mahasiswa rantau yang lebih sering nahan lapar tiap kali kiriman telat datang, kemampuan kalian udah teruji wahai mahasiswa. Hehe..

Ngebahas soal puasa, denger-denger sih kemarin sempet simpang siur yah soal kapan puasa itu dimulai, dan mungkin keliatan sedikit galau yah, apalagi pas lagi coba buat ngeliat posisi hilal ada dimana, dan bisa keliatan apa engga, dan gue berharap semoga pengelihatan para ulama tersebut gak terganggu akibat terlalu fokus ngeliatin hilal, sampe-sampe mereka lupa pake kacamata mereka. Dan karena hilal lah yang menyebabkan adanya perbedaan persepsi antar ulama dari kelompok yang berbeda, dan itu menurut gue hal yang wajar, karena this is Indonesia, negeri dengan keanekaragaman fenomenanya yang sering fenomenal. Oke, daripada gue ikutan galau mikirin keberadaan hilal yang malu-malu itu, mending kita ngomongin yang lain aja. Sambil nungguin sahur, gimana kalo kita ngomongin soal buah dan robot? Dua hal yang berbeda, dan sekarang mereka lagi bersaing untuk memperebutkan posisi tertinggi di pasar global.

Sebenernya buah dan robot seperti apa sih yang mau gue bahas?, mungkin kalian semua bakal nanya kaya gini kalo saat ini kalian lagi bareng gue disini, tapi kalian sekarang lagi gak bareng gue, jadi kita diskusi jarak jauh aja yah. Eniwey, ngomong-ngomong soal buah, jadi buah yang mau gue bahas ini tuh bukan sembarang buah yang dijual di pasar tradisional atau yang dijual dipinggiran jalan, dan yang pasti juga bukan es buah, melainkan buah ini tuh buah yang canggih, dan diciptakan oleh manusia-manusia jenius, dan gak heran kalo buah ini canggih, dan hampir secanggih robot. Dan buah yang gue maksud itu namanya Blackberry, dan si robot yang jadi lawannya itu tuh namanya Android.

Mungkin kalo kalian denger dua nama ini, kalian semua udah paham tentang mereka, soalnya mereka itu sekarang lagi terkenal di pasar global, dan mungkin salah satu diantara kalian udah memiliki mereka berdua. Balik lagi ke mereka, jadi Blackberry itu merek dari salah satu ponsel1 produk Eropa dan Android itu merupakan nama salah satu sistem operasi dari telepon seluler yang saat ini mulai menguasai pasar elektronik di Indonesia. Dan itulah alasannya kenapa gue mau ngebahas mereka berdua yang sekarang lagi bersaing, dan gue berharap gak terjadi pertumpahan darah diantara mereka.

Blackberry, ponsel yang sampe sekarang masih diminati oleh masyarakat dari seluruh kalangan, baik kalangan atas maupun kalangan menengah kebawah, dan kalian mungkin salah satu penggunanya, dan gue akui kalo ponsel ini canggih, lebih canggih dari ponsel yang gue punya saat ini yang justru lebih mirip gimbot2 ketimbang sebuah ponsel. Kenapa gue bilang canggih, soalnya fitur yang ada di dalam ponsel ini tuh hampir bisa dibilang lengkap, mulai dari sarana SMS, telepon, sampe media jejaring sosial pun udah ada, dan gak heran cuma lewat 1 ponsel aja, kita udah bisa berhubungan dengan orang lain yang ada di dunia maya. Dan kalo ditanya harga, udah pasti lebih mahal daripada buah-buahan, yang kalo dipasar itu kita bisa beli 2 kilo apel dengan harga dikisaran puluhan ribu. Jadi gak heran kenapa Blackberry itu jadi buah termahal di pasaran.

Buat kalian semua yang sekarang udah jadi pekerja kantoran, atau yang masih sekolah, mungkin kalian semua udah menguasai semua fitur yang ada di Blackberry, dan kalo kalian mau berbaik hati sama gue, mungkin ada yang bisa jelasin ke gue soal itu semua, soalnya gue gak paham sama gadget-gadget tersebut, karena gue saat ini belum bisa beli barang itu, dan masih setia sama ponsel kesayangan gue yang usianya bisa dibilang udah uzur, maklum, anak muda jaman dulu, hehehe...

Itu tadi sedikit soal Blackberry, dan sekarang kita beralih ke si Android, dan Android inilah yang saat ini jadi saingan terberat si Blackberry, dan gak heran kenapa mereka berdua gak akur, soalnya mereka berdua itu saling mempertaruhkan gengsi dan nama baik. Ngomong-ngomong soal Android, mungkin kalian juga udah pada tau soal si Andro3, yang notabene merupakan salah satu nama dari sistem operasi dalam sebuah ponsel, yang mana cara kerjanya itu simpel banget, dan canggih, dengan efek-efek yang bikin mata kita gak bisa diem tiap liat si Andro atraksi, dan itulah yang menjadi daya tarik si Andro buat menarik hari masyarakat di dunia. Tapi kelemahan si Andro itu cuma jadi sebuah sistem operasi yang bisa di adopsi sama ponsel-ponsel keluaran eropa lainnya, dan bahkan saat ini udah mulai diadopsi sama ponsel-ponsel keluaran cina dengan merek yang aneh-aneh, sedangkan kalo si Berry4 itu punya ciri khas tersendiri yang gak bisa diadopsi sama ponsel lainnya, tapi kalo diikutin sih udah pasti ditiru dari segi teknologi aplikasinya. Oleh karena itulah si Berry dan si Andro saat ini lagi bersaing mempertaruhkan nama baik dan gengsi, siapa yang lebih banyak ditiru itulah yang akan kalah, dan yang punya khas itulah yang akan menang, tapi itu bukanlah suatu kepastian, karena itu semua tergantung sama banyaknya permintaan masyarakat. Dan gue akui keduanya itu sama-sama keren.

Ngomong-ngomong soal canggih, anak-anak gaul jaman sekarang tuh barangnya canggih-canggih yah?, dan gak heran kalo sekarang udah bermunculan bahasa-bahasa yang canggih juga, mulai dari cara menyapa, sampe istilah-istilah aneh sering keluar dari mulut mereka yang polos itu. Dan itu merupakan kemajuan yang mengantarkan kita ke jaman pembodohan, kenapa gue bilang gitu, coba kita tinjau istilah AL4Y5, gue sampe sekarang gak tau darimana asalnya istilah itu, apa itu dari bahasa planet yang gak sengaja dibawa sama alien yang lagi plesiran6 di bumi, apa emang dari makhluk bumi yang merupakan hasil persilangan antara manusia dan alien? Itu semua masih samar-samar, dan gue mau ngebahas soal AL4Y, kalo diliat dari cara penulisannya itu, unik, entah ada masalah di keyboard laptop, atau di keypad handphone, atau malah mereka yang lagi belajar baca tulis dan berhitung? Sehingga menghasilkan kombinasi antara huruf dan angka tersebut yang justru malah bikin pusing yang bacanya. Dan kata AL4Y itulah yang saat ini sering digunain sama kalangan remaja-gaul-masa-kini yang ditujukan kepada mereka, remaja-remaja-gaul-masa-kini-yang-kelewat-gaul, dan sebutan AL4Y inilah yang sering hinggap di mereka, dan seolah-olah istilah ini tuh jadi semacam kasta, atau golongan tertentu, dan dalam hal ini merupakan golongan makhluk spesies AL4Y yang ditemukan di jaman sekarang.

Ngebahas soal makhluk AL4Y, kenapa mereka disebut begitu, soalnya kalo kalian perhatiin tiap kali kalian buka Facebook atau Twitter, mungkin kalian sering nemuin orang yang termasuk ke dalam spesies tersebut, dan bisa diliat dari cara mereka nulis status yang kemudian mereka update, atau bahkan kalian bisa liat dari nama akun Facebook atau Twitter mereka yang selalu menggunakan kombinasi huruf besar dan kecil, dipadu dengan kombinasi angka-angka, dan hasilnya itu bisa bikin sakit mata tiap kita baca tulisannya yang kelewat canggih itu, sampe-sampe seorang Hacker pun gak bisa ngebaca tulisan itu. Gue tadinya sempet mau jadi AL4Y, tapi bukan jadi AL4Y beneran, melainkan gue mau mengaplikasikan teknik penulisan bangsa AL4Y kedalam penulisan Password buat akun jejaring sosial maupun Blog gue, tapi gue berubah fikiran, soalnya gue gak mau, gue takut kalo suatu saat gue lupa sama password akun gue, meskipun ada pilihan bantuan kalo kita lupa password, itu gak akan membantu, soalnya si mesin pendeteksi belum tentu bisa ngebaca kata sandi gue yang tergolong sulit itu, dan lebih cocok buat kata sandi suatu sistem keamanan yang dipake sama instantsi-instansi tertentu buat menjaga keamanan berkas mereka, maupun harta mereka. Oleh karena itu gue mutusin buat gak jadi AL4Y, demi kebaikan gue, dan kelangsungan hidup gue, terutama mata gue.

Kita balik lagi soal tulisan, mungkin kalo soal tulisan itu udah jadi ciri khas dari bangsa AL4Y, dan bahasa mereka itu gak akan ada di kamus bahasa manapun, kecuali di KBBA, Kamus Besar Bahasa Alay, edisi AL4Y-INDONESIA, sama edisi AL4Y- ENGLISH yang saat ini belum dijual di pasaran. Sisi unik dari bahasa AL4Y  itu tuh cenderung panjang, gak pake spasi, hurufnya gede-kecil, pake kombinasi angka, dan yang paling khasnya itu selalu bikin orang yang ngebacanya itu jadi mendadak sakit mata, atau bahkan mendadak autis setelah baca tulisannya, yang seolah-olah hampir menyerupai mantra-mantra yang sering diucapin sama dukun-dukun sakti dan beken yang ada di dunia. Dan itulah awal dari pembodohan bangsa di dunia, kenapa begitu, soalnya kemunculan AL4Y itu merupakan dampak dari kegagalan sistem pendidikan yang ada di Indonesia, dimana setiap orang itu harus bisa baca, tulis dan berhitung tapi gak diajarin cara nulis menggunakan angka dan huruf yang baik dan benar, dan cenderung dicampurin sehingga mempengaruhi kemampuan membaca seseorang. Soalnya ketiga unsur itu tuh dicampurin, coba kalo dipisah, mungkin begini redaksinya :

“Setiap anak harus mengemban pendidikan, dimana ada program wajib belajar 9 tahun, dan setiap anak itu harus bisa membaca, harus bisa menulis, dan harus bisa berhitung, agar terciptanya generasi yang cerdas dan unggul.”

Nah, kalo diliat dari susunan kata-kata itu, mungkin sangat jelas tujuan apa saja yang akan dicapai oleh setiap anak setelah mereka selesai mengemban pendidikan, sedangkan kalo tata bahasanya dicampur seperti ini :

“Setiap anak harus mengemban pendidikan, dimana ada program wajib belajar 9 tahun, dan setiap anak itu harus bisa baca, tulis, dan berhitung, agar terciptanya generasi yang cerdas dan unggul.”

Mungkin kalo anak cerdas bisa mengerti sama arti kalimat itu, tapi kalo anak yang punya kebutuhan khusus mungkin bakal beda cara menanggapinya, dan mereka seolah disuruh untuk baca sambil nulis sambil ngitung, dan hasilnya tulisan mereka itu jadi tulisan yang isinya kombinasi antara huruf, dan angka hasil dari mereka baca sambil nulis sambil ngitung. Dan gak heran kalo ini tuh merupakan fase kilas balik ke masa-masa dimana pendidikan itu masih sangat kurang, dan masyarakat cenderung masih buta huruf. Dan menurut gue lebih baik buta huruf daripada harus buta pas baca tulisan AL4Y  yang mematikan itu.

Disini gue gak bermaksud buat menggurui kalian, dan gue juga gak mau disebut sok pinter, soalnya ada yang lebih penter dari gue, dan gue disini cuma mau ngajak kalian wahai bangsa AL4Y buat kembali ke haluan yang benar dan normal, mungkin kalian bangga dengan ke-AL4Y-an kalian itu, tapi itu semua bakal jadi boomerang buat kalian sendiri, dan kalian akan dipermalukan oleh para remaja-gaul-yang-menggemaskan-dari-hari-kehari itu, dan gue gak mau ada pertumpahan darah di negeri tercinta gue ini cuma gara-gara tulisan, udah cukup lah pertumpahan darah yang belakangan terjadi di negeri ini, dimana ada perang antar suku, etnis, bahkan perang antar golongan agama tertentu, dan gue gak mau ada darah yang mengotori tanah Indonesia yang hijau ini.

Udah cukup, jangan diterusin, gue gak kuat ngebayanginnya, dan menurut gue itu semua gak ada salahnya, mereka punya kehidupan masing-masing, si AL4Y dengan tata bahasanya yang canggih, si Berry dengan teknologinya yang canggih, dan si Andro dengan sistemnya yang canggih, dan biarkan mereka menjalani kehidupan mereka masing-masing, dan kita udah sepatutnya kita buat saling dukung satu sama lain, jangan pernah merasa kalo diri kita paling benar, dan mereka yang salah, kalo kalian ingin canggih seperti si Berry, dukunglah si Berry, dan belajarlah sama dia, kalo kalian ingin cerdas dan enerjik kaya si Andro, maka bertemanlah sama dia, dan kalo kalian ingin unik kaya si AL4Y, belajarlah sama mereka tentang cara baca, tulis, dan ngitung secara bersamaan, dan kalo kalian masih pengen normal, bertindaklah layaknya manusia normal pada umumnya, gak perlu jadi si Berry, gak perlu jadi si Andro, dan gak perlu jadi si AL4Y, jadilah diri sendiri, karena itu lebih baik, dan 1 pesen gue, jangan pernah kalian baca tulisan si AL4Y kalo kalian gak mau jadi AL4Y, dan jangan pernah kalian baca tulisan gue kalo kalian gak mau jadi gue. Hehehe..it just a lil kidd guys...

So, menurut kalian, buah vs robot vs AL4Y, antara brand, sistem operasi, dan sistem kerja otak itu menang siapa?



Daftar Istilah :
(1): Singkatan buat telepon seluler disingkat jadi ponsel, (2) : Istilah gaul dari kata serapan asing Game watch, salah satu media permainan, (3) : Panggilan akrab buat Android, (4) : Panggilan akrab buat Blackberry, (5) : Istilah buat mereka yang sedikit norak, (6) : Istilah lain buat jalan-jalan.

Senin, 16 Juli 2012

Story Of Tian: PART 7

Story Of Tian: PART 7: PART 7 KENAPA SI BURUNG BIRU ITU BEGITU TERKENAL? Selamat pagi masboss 1 , meskipun jam masih menunjukkan pukul 00:54, tapi kita...

PART 7


PART 7
KENAPA SI BURUNG BIRU ITU BEGITU TERKENAL?



Selamat pagi masboss1, meskipun jam masih menunjukkan pukul 00:54, tapi kita harus mengakui kalo sekarang udah pagi, meskipun ayam jantan masih enggan menunjukkan jenggernya, dan matahari masih tertidur lelap dibalik keindahan si bulan, dan gue berharap pagi ini gue masih bisa mendengar kicauan burung yang seolah-olah jadi alarm alami yang selalu setia ngebangunin orang-orang yang saat ini sedang bekeliling di dunia mimpi, dan gue sejak tadi malem cuma bisa keliling-keliling di dunia maya.

Oke, tadi gue sempet menyinggung soal burung, dan kali ini gue mau sedikit ngebahas soal burung, tapi burung ini bukan sembarang burung, dan juga bukan burung orang lain, apalagi burung gue. Kalo kalian denger kata burung, kira-kira burung seperti apa yang ada di pikiran kalian? Entahlah, cukup kalian aja yang bayangin, tapi kalo gue, ada satu burung yang selalu bikin gue penasaran, dan selalu bikin gue iri. Kenapa gue iri?, soalnya burung ini tuh belakangan ini lagi naik daun, dia selalu jadi bahan pembicaraan tiap orang. Entah kenapa burung ini bisa terkenal, padahal cuma seekor burung gitu loh, lalu apa yang bikin dia jadi spesial di kalangan masyarakat, terutama kalangan remaja-remaja yang dari hari ke hari semakin menggemaskan.

Kita balik lagi ke si burung, jadi namanya itu Twitter2, dan ini merupakan nama yang cukup bagus buat seekor burung kecil berwarna biru yang cuma bisa ditemui di dunia maya, dan menurut gue, burung ini tergolong sakti, karena bisa terbang sampe ke dunia maya, otak gue pun sempet mikir, apakah dia itu sejenis alien yang datang dari dimensi lain dan menjelma sebagai wujud seekor burung, yang kemudian tersesat di dunia maya?. Oke yang tadi gak perlu dibahas, itu cuma imanjinasi gue aja, dan gara-gara si burung inilah gw jadi sering berimajinasi.

Mungkin kalian semua udah pada tau soal twitter, salah satu dari sekian banyak media jejaring sosial yang saat ini udah menjamur, dan sekarang mulai mendominasi dunia maya. Mungkin gak lama lagi bakal muncul jejaring-jejaring sosial lainnya dengan nama yang aneh, seperti laler ijo, atau bahkan buto ijo bakal ikutan bikin media jejaring sosial juga, dan ikut meramaikan dunia jejaring sosial yang ada di dunia maya, dan itu wajar menurut gue, tapi asal jangan jadi hama aja  nantinya di dunia maya.  Menurut gue sih semua itu gak ada salahnya, karena itu justru ngebantu kita buat bisa berkomunikasi dengan kerabat yang terpisah oleh jarak, tapi bisa deket cuma lewat media jejaring sosial. Dan untuk saat, ini, facebook dan twitter lah yang sedang berjaya, dan gue salah satunya yang menggunakan media jejaring sosial tersebut. Ngomong-ngomong soal facebook dan twitter, mungkin diantara mereka ada perbedaan. Kalo facebook itu buat manusia, dan twitter itu buat hewan, tapi bukan itu perbedaannya, itu cuma kata gue, gak tau kalo kata orang normal. Kalo menurut gue, perbedaannya itu dari segi ketersediaan jumlah karakter huruf yang bisa ditampung di kotak penampung aspirasi masyarakat. Kenapa gue ngebahas soal karakter huruf, soalnya kalo kalian sedikit perhatikan, setiap kita menulis tentang apa yang kita fikirkan kalo kata facebook sih gitu dan tweet kalo kata twitter, jumlah dari karakter huruf yang tersedia lebih banyak di facebook ketimbang di twitter, dan kalo boleh milih, gw lebih milih facebook daripada twitter. Kalo di facebook, kita bisa bebas menuangkan aspirasi kita sebanyak mungkin, tapi tetep ada batasnya, namun masih cukup buat menampung curhatan kita dalam bentuk puisi, lagu, ataupun diary3, asal jangan nulis skripsi aja, soalnya kasian yang baca, yang ada malah pada galau pas baca skripsi orang, terutama buat kalangan mahasiswa yang kelewat santai, tapi sebenernya mereka itu lagi di ujung tanduk, atau tengah jurang yang jadi pemisah antara 2 pilihan, yaitu lulus atau Drop Out (D.O), dan menurut gue itu sebaiknya jangan dilakukan.

Yang itu tadi tentang facebook, dan sekarang kita beralih ke si burung biru yang lucu dan imut dan biasa dipanggil twitter. Jujur, sebenernya gw sampe sekarang belum ngerti cara kerja twitter itu sendiri, dan gue juga gak ngerti cari maininnya, gak semudah kaya mainin burung lainnya, kaya Angry Bird4, dan sebangsanya. Dan yang gue tau tentang twitter itu ya cuma sebagai media jejaring sosial aja, gak lebih. Gue belum mengenal twitter lebih dalam, dan itu gak sedalam gue mengenal diego yang sempet gue kenalin ke kalian lewat tulisan gue yang sebelumnya, jadi gue mungkin harus pendekatan dulu ke si twitter, baru gue bisa tau semua hal tentang dia. Tapi, selain sebagai media jejaring sosial, ada satu hal yang paling gue tau soal si burung biru itu, dan itu adalah soal jumlah karakter hurufnya, dimana kita cuma bisa nulis tentang apa yang ada di pikiran kita dengan jumlah karakter huruf yang terbatas, dan itu sangat disayangkan sekali. Kenapa disayangkan, soalnya kalo kita sedikit peka, hal itu tuh merupakan wujud dari pembatasan hak seseorang untuk menuangkan aspirasinya, ataupun hanya untuk sekedar mencurahkan isi hatinya lewat media jejaring tersebut, dan itu sangat merugikan, namun ada sisi yang menguntungkan juga. Kalo liat hal itu, gue jadi inget sama salah satu operator seluler yang udah cerdas memanfaatkan hal tersebut. Kenapa gue bilang cerdas, soalnya mereka sangat cerdas dalam membaca keadaan setiap orang yang menggunakan jasa mereka untuk berkomunikasi, dan pada dasarnya semua orang itu gak mau rugi, jadi oleh karena itu mereka menerapkan sistem pembayaran perkarakter huruf. Dan menurut gue, hal itu tuh suatu kesalahan yang fatal, dan mereka belum memikirkan dampak apa yang akan ditimbulkan nantinya setelah ada sistem pembayaran perkarakter huruf tersebut. Coba aja kalian bayangin kalo seandainya kalian lagi ada masalah sama pacar kalian, dan kenyataannya pacar kalian itu salah satu dari sekian banyak pengguna jasa operator seluler tersebut yang namanya gak bisa gue tulis disini, untuk menjaga nama baik mereka. Bayangkan kalo seandainya kalian lagi marahan sama pacar kalian, dan kalian mencoba buat ngejelasin pokok masalahnya lewat SMS secara panjang lebar, sedangkan dia hanya menanggapinya seperlunya. Dan apa yang kalian dapat? Mungkin kalian cuma dapet balesan SMS yang super singkat, dimana pacar kalian cuma ngebales SMS kalian dengan SMS juga tapi isi SMSnya itu cuma 1 huruf, dan menurut gue itu sangat gak adil, dan justru bikin kita makin bingung, apakah si pacar itu masih marah apa udah gak marah lagi sama kita, dan itu semua bisa ketauan dari cara dia bales SMS kita. Dan singkat cerita, bagi kalian yang kurang beruntung, kalian mungkin akan diputusin sama pacar kalian lewat SMS yang isinya super singkat, miris memang, tapi apa boleh buat, karena atas dasar gak mau rugi, dan gak mau cape, kalian harus rela baca SMS yang isinya cuma 1 huruf atau 1 kata aja.

Itu semua tadi cuma gambaran singkat aja soal operator seluler yang secara gak langsung udah menerapkan sistem yang kebetulan mirip sama sistem yang dipake si burung biru itu. Dan dalam sebuah sistem itu gak ada yang salah maupun bener, itu semua bisa dinilai menurut pandangan kita sendiri, dan gue juga gak bisa menilai itu bener apa enggak. Kalo kita balik lagi ke twitter, mungkin ceritanya hampir mirip sama cerita operator seluler yang tadi gue ceritain, jadi gak perlu gue ceritain lagi, selain males ngetik, gue juga takut kena biaya untuk setiap karakter yang gue tulis. Hehehe...kalo soal twitter, mungkin sebagian dari kalian udah ngerti cara menggunakan twitter, dan mungkin suatu saat nanti gue bakal nemuin kalian dan minta diajarin gimana caranya pake twitter, biar gue gak ketinggalan jaman, dan sampe sekarang masih setia bersama facebook, dan sekarang juga gue lagi pendekatan sama blog yang sekarang gue urus. Dan gue gak menyalahkan kalian yang mungkin saat ini udah nyaman hidup bersama si burung biru yang terkenal itu, dan semoga kalian juga ikut terkenal, dan semoga gue juga ikutan terkenal, meskipun cuma lewat tulisan yang setidaknya mungkin bisa sedikit membantu kalian semua yang lagi galau, atau lagi cari tempat kuliah, atau bahkan lagi cari binatang peliharaan, dan juga buat kalian yang lagi kesel sama hari senin, terutama pelajar SMA yang pake seragam putih abu-abu, antara polos dan absurd, dan terus gue harus bilang wow gitu kalo kalian saat ini sedang asik bermain sama twitter, si burung biru yang begitu terkenal itu ?. Itu semua balik lagi ke kalian, kalian yang menjalaninya, dan gue yang mengamatinya, dan jangan heran kalau suatu saat nanti itu semua bakal ada di tulisan gue. Hehehe..

Sebelum gue pamit, gue mau ngucapin terima kasih buat seluruh media jejaring sosial yang udah ngebantu semua orang buat berkomunikasi dengan kerabat jauhnya, atau bahkan sudah berjasa mempertemukan dua insan manusia yang sebelumnya terpisah dan dipisahkan oleh jarak dan waktu, dan itu sangatlah mulia menurut gue. Dan gue juga mau berterima kasih kepada mbah Google, yang dari dulu belum di panggil mbah, dan sampe sekarang udah di panggil mbah masih tetep setia menampung dan ngasih informasi mengenai segala hal yang kita belum tahu, dan menyediakan banyak informasi tentang sesuatu yang kita cari, semuanya ada di mbah Google, dan buat kalian yang ingin mencari gue, silahkan tanya ke mbah Google, segala informasi ada di dia. Gue gak bisa ngebayangin apa yang akan terjadi kalo seandainya mbah Google wafat, dan tidak ada satupun dari keturunannya yang meneruskan tugas suci beliau, mungkin dunia ini bakal hampa, dan gue belum siap buat nerima kenyataan kalo hal ini terjadi nanti. Jadi, mari kita sama-sama mendoakan mbah Google, semoga dia diberi umur yang panjang, dan tetap setia menjaga keseimbangan kehidupan di dunia maya.

Akhir kata, gue cuma mau bilang ke kalian semua wahai pembaca yang budiman, ada beberapa hal yang harus kalian inget, bahwa :

“Manusia itu diciptakan sebagai makhluk sosial, dan manusia tidak akan bisa hidup tanpa ada manusia lainnya, oleh sebab itu sebagai manusia, kita harus menjalin hubungan yang baik, dan juga menjalin komunikasi yang baik antar sesama manusia, dan ingat, kalau kita mempunyai kesalahan terhadap seseorang, segeralah kalian meminta maaf, sebelum orang yang kita sakiti tersebut meninggalkan kita, dan pergi entah kemana, dan juga sebelum seluruh media jejaring sosial pun ikut menghilang dari dunia maya, sehingga kalian tidak akan pernah bisa menemukan orang yang telah kalian sakiti tersebut sampai kapanpun, dan jangan sampai hal itu terjadi, karena hal tersebut hanya akan menjadi kesalahan terbesar yang pernah kalian lakukan di dunia yang sebenarnya.”


Salam manis dari jari manis.










Daftar Istilah :
(1) : merupakan kata sapaan yang sering gue pake buat manggil temen gue ,  (2) : Salah satu media jejaring sosial yang ada di dunia maya, (3) : istilah asing untuk catatan harian, (4) : Permainan yang sedikit kejam, karena menyiksa burung tak berdosa. 

Minggu, 15 Juli 2012

Story Of Tian: PART 6

Story Of Tian: PART 6: PART 6 TERUS GUE HARUS BILANG WOW GITU? Gila, dingin banget malem ini, sampe-sampe jari gue gak mau ikutin perintah otak gue yang ...

PART 6


PART 6
TERUS GUE HARUS BILANG WOW GITU?


Gila, dingin banget malem ini, sampe-sampe jari gue gak mau ikutin perintah otak gue yang seolah-olah berkata “ayo jari, kita pemanasan lagi”, mungkin itu sebagian kecil dari banyaknya perintah yang keluar dari otak gue yang saat ini udah hampir beku kalo kelamaan diem di kampus sambil OL1, sambil nyari inspirasi buat nulis, dan siapa tau aja bisa dapet pacar juga. Hehe...jadi, cerita yang sekarang tentang apa? Kalo diliat judulnya sih tentang judul yang diatas, soalnya kalimat itu tuh sering banget terlontar dari mulut kawula muda jaman sekarang yang semakin hari semakin edan. Biar suasana jadi anget, mari kita rapatkan barisan, yang jauh mendekat, yang dekat merapat, jauh –dekat cuma 2 ribu. Oke, gak usah kelamaan, yang ada malah tambah beku nih otak.

Ngomong-ngomong soal judul diatas, mungkin kalian atau bahkan gue pasti pernah ngeluarin kalimat yang sama kaya judul diatas, dan itu semua keluar dengan sendirinya, tapi tetap beralasan. Dan gue, sebenernya gue masih penasaran, siapa sih orang yang pertama kali mempopulerkan kalimat diatas? Ada yang tau gak?, soalnya tuh kalimat familiar banget di kuping gue. Hampir disetiap tempat yang gw tongkrongin itu selalu aja ada orang yang ngomong gitu, dan itu hampir tiap hari. Cuma ada 1 tempat yang sering gw tongkrongin itu gak ada yang ngomong itu, ya, cuma di toilet gue bisa menenangkan pikiran gue, dan toilet itu menurut gue merupakan peraduan terakhir buat gue, dimana tiap pagi gue selalu menghabiskan waktu disana buat merasakan kenikmatan yang dikasih Tuhan secara alami hampir di tiap bangun pagi gue selalu mengunjungi tempat itu. Terus, gue harus bilang wow gitu?, mungkin kalian akan berkata seperti ini ketika baca tulisan gue ini, dan gue memaklumi itu semua.

Balik lagi ke kalimat “Terus, gue harus bilang WOW gitu? “, kalimat ini tuh seolah-olah menggambarkan ekspresi seseorang ketika ia melihat suatu hal yang menurut dia itu biasa, tapi menurut orang lain itu agak sedikit berlebihan, jadi itu malah berkesan seperti sindiran yang dilontarkan lewat gaya bahasa yang ringan dengan sedikit tambahan bumbu candaan didalamnya, sehingga tidak menimbulkan efek sakit hati yang berkepanjangan. Dan itu kenapa banyak orang yang sering bercanda menggunakan kalimat ini, padahal sebenarnya mereka itu secara gak langsung udah nyindir si lawan bicaranya, dan menurut gue, itu tuh lebih kejam daripada hinaan. Kenapa gue bilang kaya gini, soalnya kalo ditelaah, kalimat itu tuh menggambarkan seseorang yang berlebihan, dan cenderung terkesan norak, namun diwujudkan kedalam susunan kalimat yang sebenernya cerdas, tapi sangat menusuk. Coba kita bayangin aja kalo situasinya kaya gini :

Lokasi : Di pinggir jalan, dimana ada sebuah adegan seorang pejalan kaki ketemu sama pengemis yang lagi ngemis di jalanan, dan kemudian si pengemis berkata ke si pejalan kaki sambil mengulurkan tangannya yang kebetulan waktu itu lagi pegang mangkok buat ngumpulin uang receh dari tiap pejalan kaki yang dengan baiknya memberikan sedikit uangnya ke si pengemis. Dan biasanya, seorang pengemis sering bilang kaya gini kalo tiap ketemu orang lagi jalan :

                “Pak, kasihan pak...saya belum makan 3 hari pak...anak saya sakit keras pak...gak ada biaya buat berobat pak...”

Mungkin seperti itulah gambaran singkatnya kata-kata yang selalu dilontarkan oleh hampir semua pengemis yang ada. Dan coba kalian bayangkan, apabila setelah si pengemis ngomong gitu, dan si pejalan kaki mendengar, lalu ia merespon, dan serentak ia berkata :

“Terus gue harus bilang WOW gitu kalo bapak belum makan 3 hari? , dan gue juga harus bilang WOW gitu, kalo anak bapak sakit keras? Engga kan? “

 Nah coba kalian bayangkan kalo ada orang yang ngomong gitu, gimana perasaan si pengemis, tentunya dia pasti bakalan sedih, dan mungkin dia akan balik menjawab :

“Terus, gue harus ngapain? Apa gue harus salto2 gitu dari lantai 13?”

Kalo sampe si pengemis ngomong gitu, menurut gue dia orang yang paling cerdas, soalnya secara gak langsung dia udah ngelakuin counter attack3, dan dia udah mempertahankan harga dirinya dengan cara yang terhormat.

                Kalo diliat dari ilustrasi di atas, mungkin kalian bisa merasakan gimana rasanya kalo diri kita ditanggapi seperti itu, pelan sih..tapi kan tetep aja dalem. Dan kalo udah kaya gini, siapa yang harus disalahin? Gue? Dia? Atau si pengemis? Enggak, si pengemis gak salah, yang salah itu gue, yang udah ngungkit-ngungkit pengalaman pahit si pengemis, terus gue harus ngapain biar bisa dimaafin sama tuh pengemis? Salto kah? Apa guling-gulingan di tengah jalan sambil teriak minta maaf?, engga kan?, jadi siapa yang harus disalahin?, mungkin yang harus disalahin itu mulut kita yang udah lancang, karena terlalu mengikuti trend4 perkembangan bahasa yang semakin hari semakin berkembang.

                Oke, lupain soal pengemis, kasian dia jadi kebawa-bawa di tulisan gue ini, dan kalo sampe dia baca tulisan gue ini, mungkin gue orang pertama yang akan dia cari seumur hidup dia, dan gue gak mau jadi korban keganasan pengemis. Coba sekarang kita rubah situasinya jadi pindah ke jalan raya, dimana kita sebagai pemeran utamanya lagi naik motor, dan dibelakang kita udah ada seorang stuntman5, dan dia naik mobil, dan disana kita lagi ada di adegan tabrakan. Mungkin begini alur ceritanya :

Gue,atau kalian : lagi naik motor di jalan, dan suatu saat ada seorang pemuda naik mobil, dan dia membunyikan klakson mobilnya secara tiba-tiba karena dia hampir nabrak kita, sambil teriak “woy.., yang bener dong bawa motornya, bisa bawa motor gak sih?”, dan coba kalian bayangin kalo kalian pada saat itu juga menjawab “bisa, kenapa? Jangan mentang-mentang lo bawa mobil, Terus gue harus bilang wow gitu?” sambil kalian berenti di tengah jalan. Kalo sampe kalian ngelakuin hal itu, sebelum kalian di tabrak sama si pemuda itu, mungkin kalian udah mati duluan ketabrak truk tinja yang kebetulan lewat di samping mobil yang mau nabrak kalian itu, dan kebetulan posisi kalian ada tepat didepan truk tinja itu, apa yang bisa kalian lakuin? Salto? Enggak kan, kalian udah pasti mati. Nah, jadi bisa kalian bayangin lagi kalo situasi atau adegan ini kalian alamin, pasti kalian gak bisa tidur malem ini karena ngebayangin adegan ini.

                Kalian harus bersyukur karena semua adegan yang ada diatas itu semua cuma fiktif belaka, apabila ada kesamaan nama atau lokasi, itu semua hanya rekayasa belaka. Dan kalian masih tetep hidup, dan mungkin Tuhan masih kasih kalian kesempatan buat hidup, dan kesempatan buat baca tulisan gue ini, dan ini kesempatan buat gue ngasih tau ke kalian soal dampak apa aja yang bisa terjadi cuma gara-gara sebuah kalimat pendek yang bisa berujung kepada malapetaka. So, baik-baiklah dalam berkata, karena gak semua orang itu bisa diajak becanda, gak semua orang bisa disamain sama kalian, apalagi disamain sama gue, tentunya mereka gak mau disamain sama gue.
  
Gue disini cuma mau berbagi sama kalian, dan gue gak ada maksud buat menggurui kalian, karena gue masih mahasiswa, belum jadi guru, dan kebetulan gue sekarang lagi kuliah di salah satu perguruan tinggi yang bergerak di bidang keguruan, dan sebenernya gue gak mau jadi guru, tapi apa boleh buat, gue harus terima itu semua, soalnya kalo gue gak nerima, apalagi gak keterima di kampus tempat gue kuliah sekarang, mungkin gue gak akan bisa kaya gini, mungkin gue gak akan bisa nulis kaya gini, dan mungkin gue udah jadi pengangguran.

Terus, gue harus bilang WOW gitu? , enggak, kalian gak perlu bilang wow, terus gue harus ngapain? Ya gue harus tetep nulis, dan tetep menghibur kalian semua yang mungkin saat ini lagi rajin baca tulisan gue ini. Dan terakhir, sebelum gue pamit, gue cuma mau bilang :

“ Setiap perkataan itu adalah do’a, dan do’a itu keluar dari mulut kalian, dan satu hal yang harus kalian ingat bahwa ada satu pepatah yang berkata kalau mulutmu itu harimaumu, jadi kalau kalian tidak mau berurusan dengan harimau, jagalah setiap perkataan yang keluar dari mulut kalian, sebab apabila kalian sudah menyakiti hati orang lain, secara tidak langsung kalian sudah menyakiti tuhan.”

                Sekian dari gue, semoga kalian bisa mengambil hikmah dari semua tulisan yang kalian baca. Semoga bisa menjadi inspirasi buat kalian semua.
 Salam keyboard.
                 













Daftar Istilah :
(1) : istilah gaul dari kata Online, (2) : salah satu jurus atau gerakan dalam olahraga beladiri, (3) : istilah asing yang artinya serangan balik, (4) : istilah asing yang berarti gaya atau mode, (5) : istilah asing yang berarti menerangkan tentang pemeran pengganti untuk aksi yang berbahaya, atau bisa dibilang juga sebagai penantang maut. 

Sabtu, 14 Juli 2012

Story Of Tian: PART 1

Story Of Tian: PART 1: PART 1 KETIKA SI JOMBLO BICARA Oke, kita ketemu lagi dalam situasi yang berbeda, kali ini gue mau ceritain sesuatu buat kalian semua...

Story Of Tian: PART 2

Story Of Tian: PART 2: PART 2 KETIKA MENCARI ILMU Selamat pagi minggu…semoga hari ini matahari tidak berbohong kepadamu. Oke guys 1 , sekarang hari minggu,...

Story Of Tian: PART 3

Story Of Tian: PART 3: PART 3 ADA APA DENGAN HARI SENIN ? PASTI KESEL                 I hate Monday , mungkin kata ini yang selalu terlontar dari mulut s...

Story Of Tian: PART 4

Story Of Tian: PART 4: PART 4 DIEGO OH DIEGO.. Selamat pagi....semoga penguapan hari ini gak tinggi..dan suhu udara tetap bersahabat. Pagi ini sebenernya...

Story Of Tian: PART 5

Story Of Tian: PART 5: PART 5 PUTIH ABU-ABU, ANTARA POLOS DAN ABSURD Putih abu-abu, dua warna yang identik sama seragam anak SMA. Dan disini gue mau sediki...

PART 5


PART 5
PUTIH ABU-ABU, ANTARA POLOS DAN ABSURD

Putih abu-abu, dua warna yang identik sama seragam anak SMA. Dan disini gue mau sedikit ngebahas soal kepolosan dan keabsurdan anak SMA, sambil ngajak kalian nostalgia, dan balik lagi ke jaman SMA dulu. Kenapa gue mau ngebahas soal anak SMA, soalnya anak SMA itu identik sama polos dan absurd1. Soalnya SMA itu kalo kata orang tuh masa-masa yang paling indah. Kenapa indah, soalnya masa SMA itu merupakan fase transisi antara fase kanak-kanak menuju fase dewasa, dimana rasa ingin tahu itu sedang meningkat, dan di masa itulah kita sebagai remaja sedang labil, seolah-olah kita seperti anak ayam yang kehilangan induknya, tapi bukan berarti kita itu anak hilang, melainkan pada waktu itu kita sedang mencari siapa jatidiri kita sebenarnya. Dan dimasa SMA lah gue memulai petualangan gue, mulai dari mencari cinta hingga mencari siapa diri gue sebenernya. Dan kalian juga pasti ngalamin hal yang sama kaya yang gue alamin. Dan disini gue mau sedikit diskusi sama kalian soal masa remaja, tentunya masa SMA.

Gue pun mengakui kalau masa SMA itu masa yang indah, dan dimasa SMA lah kita mulai mengenal kata gengsi. Kalau kita balik lagi ke masa-masa kita sekolah dulu, waktu kita masih sekolah dasar, kita sering banget dibeliin baju yang aneh-aneh sama orang tua, dan hal itu gue alamin sendiri, dari gue masih SD sampe gue masuk ke SMP, nyokap gue selalu beliin gue baju yang gak sesuai sama selera gue, dan waktu itu baju yang dibeliin selalu kembaran sama baju yang dipake sama adik gue, dan itu bikin gue gak nyaman, tapi waktu itu karena gue masih polos dan bisa dibilang masih kecil, jadi gue turutin aja, tapi ketika gue menginjak remaja, dan masuk SMA, gue mulai mengenal kata gengsi, soalnya temen-temen gue sering ngeledekin gue tiap gue pake baju yang sama kaya baju yang dipake adik gue, jadi gue mutusin buat gak pake baju itu lagi, soalnya gue gengsi, dan waktu itu gue udah masuk SMA, jadi gue bilang ke nyokap kalo gue gak mau pake baju kembaran lagi, dan nyokap waktu itu masih belum ngertiin gue, dan masih aja beliin gue baju yang aneh, meskipun udah gak kembaran lagi, tapi motif bajunya itu bukan selera gue. Mungkin kalian juga pernah ngalamin hal yang sama kaya gue, dan gak heran kalo waktu itu gue disebut anak mami, yang selalu nurut sama orang tua.

Balik lagi ke SMA, jadi masa SMA inilah kita mulai mengenal kata gengsi, tapi kita gak terlepas dari kata polos. Kenapa polos?, soalnya waktu SMA itu kita lagi labil, dan cenderung menelan segala sesuatu itu mentah-mentah, mulai dari diajak bolos sekolah, sampe diajak main ke tempat-tempat yang sering dikunjungi sama orang dewasa, atau bahkan sampe nonton film yang harusnya belum boleh kita tonton, tapi apa boleh buat, karena kita masih polos, jadi kita pasti lakuin hal itu semua bareng temen-temen seumuran kita pada waktu itu. Dan gue gak bisa mengelak, kalo gue juga pernah ngalamin hal itu. Tapi hal itulah yang justru bikin gue jadi tau gimana rasanya jadi orang dewasa, dan gue gak pernah nyesel sampe sekarang gue udah boleh nonton film dewasa, ya meskipun tanpa sepengetahuan orang tua gue, hehehe...mungkin itu cerita dulu, dan mungkin itu beda sama cerita remaja SMA jaman sekarang. Remaja jaman sekarang itu gak cuma polos, tapi juga absurd. Dan hal inilah yang bikin gue penasaran sama anak SMA jaman sekarang, dan gue pengen sedikit ngebandingin antara keabsurdan jaman dulu sama jaman sekarang.

Eniwey2, ngomong-ngomong soal absurd, mungkin kata ini jaman dulu belum dikenal, cuma di jaman sekarang aja udah mulai populer dikalangan remaja. Sebenernya absurd itu apa sih? Gue sebagai alumni SMA keluaran tahun 2007 pun baru kenal kata itu tuh baru belakangan ini. Kata absurd, kalo kita buka kamus bahasa Inggris yang diterjemahin ke bahasa Indonesia, kata absurd itu berarti “gak jelas”. Emang yang gak jelas itu apanya? Sampe-sampe diartiin “gak jelas”, menurut analisa gue, mungkin kata ini menerangkan tentang sesuatu yang gak jelas, dan disini gue mau coba mengaitkan kata ini dengan pola hidup dan gaya berpakaian anak SMA jaman dulu sama anak SMA jaman sekarang. Emang bedanya apa? Kan sama aja warnanya putih abu-abu?, mungkin ada diantara kalian yang bertanya seperti ini. Dan disini gue mau coba berbagi tentang perbedaan jaman dulu sama jaman sekarang.

Ngebahas soal gaya berpakaian dan pola hidup antara remaja jaman dulu sama jaman sekarang tentu ada banyak perbedaan. Kalo jaman dulu mungkin gaya berpakaian anak SMA cenderung aneh, tapi menurut gue justru lebih aneh gaya berpakaian anak SMA jaman sekarang. Kalo jaman dulu tuh seinget gue, gaya berpakaian anak SMA tuh kalo yang laki-laki itu bisa dilihat dari pola jahitan celananya, kenapa gue bahas celananya dulu, soalnya waktu itu gue juga pake celana yang modelnya sama kaya yang mereka pake. Jadi jaman dulu tuh model celananya macem-macem, mulai yang modelnya gede, sampe yang kecil, kalo dilihat dari diameter celananya. Kalo yang model gede, itu biasanya diameter celananya itu bisa lebih besar dari diameter paha pada umumnya, dan bahkan sampe nutupin sepatu, jadi gak heran kalo tiba-tiba di jaman sekarang kita liat orang yang pake celana tapi sepatunya gak kelihatan, itu berarti orang itu masih terjebak di masa lalu. Nah, kalo celana yang model diameternya kecil itu, sampe sekarang masih ada aja yang pake, mungkin kita lebih kenal model celana itu dengan istilah celana “Baggy”, dimana modelnya itu kaya paku, yang cuma bagian bawahnya aja yang kecil, sedangkan bagian atasnya sedikit besar, jadi keliatan kaya kerucut gitu, dan pada waktu itu, celana model itu lah yang paling sering dipake, atau bisa dibilang paling gaul kalo udah pake celana model itu, termasuk gue yang pada waktu itu juga pake celana model itu, dan gue bangga pada waktu itu, soalnya gue tergolong kedalam remaja gaul jaman dulu, dan sekarang gue masih tetep gaul dong.hehe...

Oke yang tadi itu kita ngebahas celana buat cowo, nah sekarang kita ngebahas pakaian cewe. Berdasarkan hasil penerawangan gue, siswi SMA jaman dulu tuh seksi, kenapa seksi?, soalnya jaman dulu tuh cewe-cewe di sekolah gue selalu pake rok yang agak pendek, dan pake kaos kaki itu sampe nutupin betis mereka, dan itu seksi banget menurut gue, dan itulah alasannya kenapa sampe sekarang gue seneng liat cewe yang pake rok agak pendek. Selain pake rok pendek, cewe-cewe dulu juga kalo pake seragam, selalu dibikin sedikit ketat, dan seragam itulah yang juga bikin celana gue tiba-tiba jadi ketat tiap liat cewe anak SMA yang pake seragam ketat, yang seolah melukis setiap lekukan tubuh para gadis yang masih labil itu. Dan hal itulah yang sering memancing para “kucing garong” buat ngelakuin tindak kriminal, mulai dari ngintip, bahkan sampe di foto, meskipun jaman dulu itu teknologi handphone masih belum terlalu canggih, tapi udah ada kameranya, dan kamera itu yang sering jadi saksi bisu kenakalan remaja jaman dulu. Nah, itu jaman dulu, kalo jaman sekarang gimana?, kalo jaman sekarang tentu lebih seksi lagi. Dan sekarang kita bahas gaya berpakaian remaja jaman sekarang.

Gaya berpakaian jaman sekarang itu gak jauh beda sama gaya berpakaian jaman dulu, kalo jaman dulu, remaja lelakinya selalu pake celana model “Baggy”, sedangkan remaja lelaki jaman sekarang itu lebih suka pake celana yang sedikit ketat, mulai dari atas sampe bawah, atau lebih dikenal dengan model “Straight” atau “stretch”, dimana modelnya itu lurus, dan sedikit ketat, mungkin menurut mereka itu keren, tapi menurut gue, celana model itu tuh nyiksa banget, soalnya pergerakan kita tuh terbatas, kalo salah gerak sedikit, bisa gampang robek, dan disamping itu juga, buat mereka yang punya t*t*t agak kecil bakal minder, soalnya saking ketatnya itu celana, sampe-sampe t*t*t mereka tuh gak keliatan, beda sama yang punya t*t*t agak gede, mereka malah justru percaya diri, tapi kasian buat mereka yang t*t*t nya kecil, mereka jadi minder, dan malah bikin mereka jadi ngelakuin hal aneh, mulai dari ditambahin pake busa, bahkan sampe di suntik atau lewat pengobatan alternatif yang mana waktu itu nama “Mak Erot” lagi menguasai dunia pengobatan alternatif buat ngebesarin alat kelamin, dan itu menurut gue gak bener, soalnya udah ngelawan tuhan, dikasih kecil malah pengen gede, eh udah gede malah susah dikecilin kan malah jadi lebih kasian, so mending yang normal aja, yang penting dorongannya bung. Oke, gak usah diterusin, gue takut dicekal sama kelompok tertentu, yang ada malah tulisan gue ini dilarang buat terbit, dan gue harus berurusan sama hukum di Indonesia yang sampe sekarang belum tegak, masih loyo, harus dibawa ke “Mak Erot” dulu biar tegak.

Sekarang kita ngebahas soal gaya berpakaian remaja wanita, terutama anak SMA. Sebenernya gak ada bedanya antara jaman dulu sama jaman sekarang, cuma menurut gue, cara berpakaian cewe atau siswi jaman sekarang itu tuh lebih aneh daripada siswi SMA jaman dulu, malah terlihat norak, dan bener-bener gak jelas, bisa dibilang “Totally Absurd”. Kenapa gue bilang gitu, soalnya aneh banget. Oke kalo rok pendek dan ketat itu masih bisa diterima akal sehat, tapi yang bikin gue heran itu, model rok yang dipake jaman sekarang tuh aneh, dan terkesan nanggung. Nanggung dari segi apanya?, kalo gue boleh jawab, ya nanggung dari segi apapun, mulai dari ukuran bentuknya, sampe ukuran bahannya. Gue sedikit curiga sama penjahit roknya, itu apakah si penjahit salah ngukur apa si cewenya yang gak bisa diem pas lagi diukur sama penjahit sebelum dibuat roknya. Dan sampe sekarang pertanyaan itu masih belum terjawab. Kenapa gue berkata kaya gitu, soalnya modelnya itu lho yang aneh. Oke, sekarang gue mau jelasin gimana sih model rok-nya, sampe-sampe gue bilang aneh. Jadi modelnya itu tuh kalo dibilang pendek sih enggak, tapi kalo dibilang panjang tuh nanggung, jadi pendek engga, panjang nanggung, nah kalian bisa bayangin lah gimana modelnya, kalo gue gak kuat ngebayanginnya. Selain modelnya yang nanggung, yang juga bikin aneh tuh kaos kakinya juga ikutan nanggung, dibilang pendek enggak, dibilang panjang juga gak nyampe betis, jadi malah keliatan kaya pake barang yang kurang bahan. Itu soal rok, kalo soal baju mah tetep seksi lah, apalagi sekarang udah banyak yang berani, berani disini maksudnya berani dari segi berpakaian, dimana mereka pake seragam yang kancing atasnya dibuka sampe 2 atau 3 kancing, dan memamerkan belahan dada yang menurut gue kalo dilihat dari ukurannya ya masih kecil, dan belum matang, malah sampe ada yang masih keliatan kaya kue bakpao yang dijual di depan SD. Tapi gue salut sama keberanian mereka, soalnya mereka gak takut dengan segala resiko yang menanti mereka, terutama dari serangan “kucing garong” yang berkeliaran diluar sana.
  
Yang tadi ngebahas soal gaya berpakaian, sekarang gue mau bahas soal pola pergaulan, yang menurut gue menarik buat dibahas. Kalo jaman dulu, pola pergaulannya hampir sama kaya pergaulan jaman sekarang, tapi kalo menurut gue, pergaulan jaman sekarang tuh lebih bebas daripada pergaulan jaman dulu, hal ini dipengaruhi juga sama perkembangan teknologi yang semakin canggih, mulai dari elektronik, sampe perkembangan teknologi di dunia maya. Jadi 2 hal ini yang jadi faktor utama dari adanya perbedaan pola pergaulan dan gaya hidup remaja. Kalo jaman dulu, pola pergaulannya hanya sebatas mengenal, dan hanya sedikit yang melakukan, tapi kalo jaman sekarang, udah banyak yang kenal, dan melakukannya, dan hal itu udah menjadi satu hal yang biasa dimata mereka. Kalo jaman dulu, media telekomunikasi, terutama Handphone, masih mengusung taknologi kamera dengan kualitas yang standar, dan juga ditambah pemutar audio dan video yang masih terbatas, jadi kemungkinan untuk penyalahgunaan masih cenderung kecil, sedangkan kalo teknologi jaman sekarang bisa dibilang udah lengkap dan canggih, sehingga gak jarang ada yang menyalahgunakan teknologi itu buat hal yang gak bener. Selain perkembangan teknologi telekomunikasi, perkembangan teknologi dunia maya juga ikut berkembang, kalo dulu cuma ada Friendster, Live Connector, Yahoo Messenger, Mirc, dll, kalo sekarang, udah berkembang pesat, sekarang udah ada Facebook, Twitter, MSN, Skype,dll, jadi sangat memungkinkan buat mereka bisa berhubungan dengan orang lain di dunia maya, atau bahkan melakukan tindak kejahatan di dunia maya. Dan itu semua dianggap biasa aja di jaman sekarang. Disamping perkembangan teknologi, perkembangan Fashion3 juga jadi pengaruh, bisa dilihat dari gaya berpakaian yang cenderung berani, dan juga gaya hidup yang cenderung menganut faham Hedonisme4, atau sedikit Glamour5, yang didukung dengan menjamurnya sarana-sarana hiburan malam, yang memungkinkan buat para remaja ingin mencoba merasakan sensasi yang disediakan di tempat-tempat tersebut.

Mungkin yang gue bahas di tulisan gue ini masih belum lengkap sama semua yang ada di luar sana, tapi disini gue cuma mau bilang ke kalian, terutama yang masih remaja, kalo hidup itu cuma sekali, dan manfaatkan lah hidup ini, jangan di sia-siakan, kalian masih muda, termasuk gue juga masih muda, dan di jiwa muda itulah rasa ingin tahu kita tentang semua hal yang ada diluar sana pun meningkat, tapi satu hal yang harus dipegang yaitu kita boleh tahu akan semua hal, dan boleh mencobanya, tetapi jangan sampai terjerumus, dan membuat kita menyesal nantinya, dan ingat masa remaja itu masa yang paling indah namun paling beresiko, kalian sendiri yang mencari jatidiri kalian, dan kalian juga lah yang menentukan jatidiri kalian, kalian ingin jadi pribadi seperti apa, itu semua tergantung ditangan kalian. Dan yang terakhir gue cuma mau bilang :

“Nikmatilah masa muda kalian, rangkailah masa depan kalian, dan sambutlah masa tua kalian, biarkan semua itu jadi pelajaran untuk anak cucu kalian kelak, cukup kalian yang merasakannya”










Daftar Istilah :
(1) : istilah asing yang artinya “gak jelas”, (2) : istilah asing, artinya “ngomong-ngomong”, (3) : istilah asing, tentang gaya berpakaian, (4) : merupakan suatu faham yang mengarah ke gaya hidup yang berlebihan, cenderung ke arah foya-foya, (5) : istilah asing yang berarti mewah, dan menyangkut gaya hidup.